Pukul 6 pagi, Masa untuk ku bangkit lagi
Sebelum mencari sesuap nasi, Perutku dialas sesuap nasi
Subuhku tertinggal lagi, Terus diganti
Terus keluar dan berlari, Bersama warga kota lain sekali
Sebelum mencari sesuap nasi, Perutku dialas sesuap nasi
Subuhku tertinggal lagi, Terus diganti
Terus keluar dan berlari, Bersama warga kota lain sekali
Kita semua selari, Motor kereta bas LRT
Yang berbasikal pejalan kaki, Dari tauke besar hingga kerani
Semua punya niat sama di hati, Biar usaha dan rezeki serasi
Walau mendung saujana yang dihadapi, Masih ada mentari, jadi
Syukur, aku masih disini, Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri, Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Syukur, aku masih disini, Syukur, aku bernafas lagi
Syukur, aku masih berdiri, Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Hasil usaha keringat di dahi, Kerjaku halal jangan dicaci
Ku kerah semua tangan dan kaki, Sehingga ku jumpa apa yang dicari jadi
Murahkan rezeki, Jadikan aku lebih seperti
Antara mereka yang mempercayai, Walau usahaku kurang memadai
Fardhuku lewat beberapa kali, Bila bisikan dia mencuit hati
Aku tercandu pada duniawi, Tapi aku tetap kembali
Syukur, aku masih berdiri, Masih ada kuasa dalam tubuh ini
Bil datang lagi, Seakan sebulan dua kali
Harap dibayar dalam tujuh hari, Sebelum bekalannya di mati Terngiang rintihan ibu dan bini, Kata mereka perlu itu dan ini
Anakku mahu ke sana sini, Melihat tempat indah dikaca TVDi otakku hanya periuk nasi, Bil kereta rumah air dan api
Aliran pitisku dijaga rapi, Ditabung yang lebih di dalam laciHasil usaha keringat di dahi, Kerjaku halal jangan dicaci
Ku kerah semua tangan dan kaki, Sehingga ku jumpa apa yang dicari jadi
Murahkan rezeki, Jadikan aku lebih seperti
Antara mereka yang mempercayai, Walau usahaku kurang memadai
Fardhuku lewat beberapa kali, Bila bisikan dia mencuit hati
Aku tercandu pada duniawi, Tapi aku tetap kembali
No comments:
Post a Comment